Article

Aspek Safety Refrigeran Hidrokarbon

 April 17, 2020        

Safety dalam pekerjaan bidang system pendingin, harus di awali dengan pemahaman bahwa semua jenis refrigeran itu BERBAHAYA!!! (karena tidak berbau, menggantikan udara, efek pendinginan yang hebat, ada yang beracun, ada yang flammable). Persentuhan dengan refrigeran cair akan menyebabkan kerusakan kulit (Freeze Burn), Refrigeran tidak berbau dan lebih berat dari udara dan bersifat menyesakkan pernafasan (asphyxiant) dan berbagai dampak lainnya seperti:




Beberapa tips untuk meminimalisir dampak refrigeran:

  1. Refrigeran memiliki berat jenis lebih besar dari udara, sehingga yang keluar dari kemasan atau sistem instalasi AC, akan terkumpul di kotak/ruang/ lubang tertutup, di saluran/parit atau di ruangan bawah tanah.
  2. Refrigeran mudah bercampur dengan udara yang bergerak, maka untuk mengusir refrigeran yang terperangkap tsb udara yang ada dalam ruangan  harus di sirkulasikan dengan maksud untuk mengurangi konsentrasi refrigeran yang ada dalam ruangan tsb.
  3. Dengan memperkecil jumlah konsentrasi refrigeran dalam ruangan, maka udara dalam ruangan menjadi lebih sehat (dari sifat racun refrigeran) dan aman (dari sifat flammable refrigeran).

Khusus untuk safety refrigerant hydrocarbon, pengguna harus memahami karakteristik hydrocarbon, konsep dan pengertian segi tiga api serta pengertian ambang batas dapat terentuknya api. Sifat Flammable pada Refrigerant Hydrocarbon akan terbentuk nyala api apabila memenuhi persyaratan:

  1. Terpenuhinya unsur segi tiga api pada waktu yang bersamaan
  2. Terpenuhinya ambang batas konsentrasi







  • LFL : (Lower Flammability Limit) batasan konsentrasi terendah Refrigeran Hidrokarbon dapat menyala  bila tercampur dengan udara 2% (0.040 kg/m³  = 40 gr/m³) Batasan isi maksimum !!
  • UFL : (Upper Flammbility Limit) batasan konsentrasi paling tinggi  Refrigeran Hidrokarbon dapat menyala  bila tercampur dengan udara 10% (0.200 kg/m³  = 200 gr/m³ ) 
  • PL (Practically Limit)  0.008 kg/m³ = gr/m³ (jumlah konsentrasi HC sebagai patokan dalam praktek supaya lebih aman dari kemungkinan timbul api)

Sehingga berdasarkan batasan-batasan tersebut, apabila kondisi tersebut dia atas tidak terpenuhi tidak akan terbentuk nyala api.